Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

rantai makanan

Gambar
ada beberapa hal yang menggelitik sekiranya orang mau sedikit memberi perhatian, berawal dari bincang-bincang ringan dengan aktivis dakwah ma'had kami, angkatan ke-6 yang orang menyebutnya "dalang". kalo gak salah kejadian itu pas awal-awal pembagian tugas pengabdian. setelah ngalor-ngidul gak jelas cerita tentang pengalaman dia dalam dakwah temasuk dalam percintaannya. lalu diakhir dia berkata "cuma angkatan kita kayaknya yang punya grup ikhwan-akhwat, angkatan ente punya gak?" saya diem, ga ada memang. terlintas aja pikiran itu lalu saya jawab "ga ada, angkatan ane tuh kaya kaidah tafsir sih". dia kaget gak paham "maksudnya?" "ente pernah denger idza ijtama'a iftaroqo, idza iftaroqo ijtama'a " dia langsung ketawa yang menandakan sangat paham "yah ane paham, paham banget" jadi ketika semua itu kumpul, maka seolah mereka terpisah "idih engga banget, gak akan, ga ada kerjaan apa selain ngurusin mereka...

lingkaran

Gambar
ikhwanlembah.blogspot.com masih seputar lingkaran, sebenernya semua selintas aja muncul istilah lingkaran. semua berawal dari berita yang menyebar entah dari mana padahal saya merasa sudah pindah habitat, meninggalkan komunitas, tidak menceritakan kepada siapapun. tapi semua tersebar seolah hidup diruang lingkup yang sempit. semua itu belum terpikirkan, sampai pada akhirnya saya berbincang dengan seseorang disana tentang sebuah opini. dari situlah muncul istilah lingkaran, tindak-tanduk seseorang itu akan mempengaruhi semua yang berada disuatu tempat, sebut saja tempat ini lingkaran. dan sayangnya hal-hal negativlah yang paling bisa mempengaruhi. saya merasa kasihan kepada orang yang ga tau apa-apa, tiba-tiba opini itu juga melekat kepadanya. lalu apapun yang dilakukan seseorang mesti diketahui oleh orang yg sama-sama berada dalam lingkaran. karena pada hakikatnya mereka hanya bergerombol di satu lingkaran. tutup mata dan tutup telinga mungkin salah satu cara biar ga tau apa-ap...

ikhwan

ketika seseorang sudah memutuskan untuk hidup dan berkembang dilingkungan pondok pesantren maka kata yang tidak bisa lepas dari dia adalah ikhwan/akhwat. dan dia juga harus siap menerima standar nilai moral dalam kehidupannya, karena secara otomatis masyarakat yang berada di sekelilingnya yang akan menerapkan standar itu, standar yang begitu tinggi yang itu pantas dilakukan oleh mereka. lingkaran, lingkaran yang sulit untuk kami keluar darinya. kami hanya bisa mnerima opini yang sudah terlanjur beredar dalam lingkaran tersebut. akhir kata "ikhwan/akhwat bukanlah malaikat" mereka juga membutuhkan bimbingan