Tanda cinta dariku
Peringatanku untuk menyelamatkanmu
TANDA CINTA DARIKU
Wahai saudaraku seiman, aku tau hari ini adalah liburanmu, hari ini adalah waktunya menghilangkan penat dari aktivitas rutinmu setiap hari, hari ini adalah hari yang tidak bisa kau jumpai di hari-hari lain dalam setahun terakhir. Namun perlu kau ketahui tidak ada yang mendorongku menulis hal ini kecuali rasa cintaku kepadamu akan aqidahmu.
Mungkin kau bosan dengan peringatan-peringatan yang sudah sering kau baca dilayar ponselmu sampai kau tak lagi memperdulikan jika ada tulisan yang terpampang di awal tentang "hukum merayakan tahun baru" menandakan akan pemahamanmu tentang hal itu sehingga kau tak berniat sedikitpun merayakan tahun baru bersama mereka.
Namun, seakan terhanyut dalam euforia tahun baru, kitapun membuat acara tersendiri bersama kawan-kawan kita yang tidak ada sangkut-pautnya dengan terompet, kembang api dan ucapan "happy new year".
Wahai saudaraku, pernahkah kau melihat seseorang mengadakan suatu pesta lalu ada orang lain yang berada disampingnya membuat acara tersendiri, dan itu dilaksanakan persis disampingnya dan diwaktu yang sama? Maka kita bisa menilai mereka tersatukan pada euforia yang sama yaitu "pesta".
Wahai saudaraku, kita memang tidak meniup terompet, kita tidak menyalakan kembang api, dan tidak berteriak happy new year tepat pada pukul 00.00, tapi kita berada pada euforia perayaan yang sama dengan mereka.
Pernahkah kau mendengar Nabi kita bersabda:
لَتَتّبِعُنّ سَنَنَ الّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ. شِبْراً بِشِبْرٍ، وَذِرَاعاً بِذِرَاعٍ. حَتّىَ لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبَ لاَتّبَعْتُمُوهُمْ" قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللّهِ آلْيَهُودُ وَالنّصَارَىَ؟ قَالَ "فَمَنْ؟"
Sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta sampai-sampai jika mereka masuk kedalam lubang dhobb (yg berliku-liku) maka kalian tetap akan menngikuti mereka. Kami bertanya wahai Rosululloh apakah mereka yahudi dan nasrani? Rosululloh bersabda: siapa lagi?" HR Bukhori
Dan sabda Rosululloh yg berbunyi:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari golongan mereka" HR. Abu Dawud
Ah sudahlah, mungkin kau bosan dengan peringatan itu, tapi hal yang pasti adalah kita lama-lama mirip dengan mereka. Terlepas dari perdebatan yang ada maka aku mengajakmu untuk mencari tempat yg aman yaitu meninggalkan semua itu, apakah itu hal yang berat bagimu?
Kalau kau bersikeras untuk melaksanakan acaramu sendiri, maka aku mengajakmu agar selesaikanlah acara itu sebelum pukul 00.00 karena itulah inti dari perayaan malam nanti. Jika kau tetap bersikeras merayakan tahun baru, maka ingatlah bahwa peringatan ini adalah bukti cintaku padamu akan aqidahmu, dan bertanggung jawablah atas pilihanmu kelak.
Hidup adalah pilihan dan hidupmu atas pilihanmu. Begitupun dalam ber-islam pun pilihan. Kita memilih untuk menjadi muslim dan taat pada aturan yang berlaku didalamnya, semoga kita merasakan manisnya iman pada saat kita menahan untuk melakukan sesuatu yang ingin sekali kita lakukan yang ternyata hal itu bertentangan dengan aturan yang berlaku dalam islam.
-Semoga bermanfaat-
Oleh: Kurniawan Djody
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhamadiyah Jakarta
TANDA CINTA DARIKU
Wahai saudaraku seiman, aku tau hari ini adalah liburanmu, hari ini adalah waktunya menghilangkan penat dari aktivitas rutinmu setiap hari, hari ini adalah hari yang tidak bisa kau jumpai di hari-hari lain dalam setahun terakhir. Namun perlu kau ketahui tidak ada yang mendorongku menulis hal ini kecuali rasa cintaku kepadamu akan aqidahmu.
Mungkin kau bosan dengan peringatan-peringatan yang sudah sering kau baca dilayar ponselmu sampai kau tak lagi memperdulikan jika ada tulisan yang terpampang di awal tentang "hukum merayakan tahun baru" menandakan akan pemahamanmu tentang hal itu sehingga kau tak berniat sedikitpun merayakan tahun baru bersama mereka.
Namun, seakan terhanyut dalam euforia tahun baru, kitapun membuat acara tersendiri bersama kawan-kawan kita yang tidak ada sangkut-pautnya dengan terompet, kembang api dan ucapan "happy new year".
Wahai saudaraku, pernahkah kau melihat seseorang mengadakan suatu pesta lalu ada orang lain yang berada disampingnya membuat acara tersendiri, dan itu dilaksanakan persis disampingnya dan diwaktu yang sama? Maka kita bisa menilai mereka tersatukan pada euforia yang sama yaitu "pesta".
Wahai saudaraku, kita memang tidak meniup terompet, kita tidak menyalakan kembang api, dan tidak berteriak happy new year tepat pada pukul 00.00, tapi kita berada pada euforia perayaan yang sama dengan mereka.
Pernahkah kau mendengar Nabi kita bersabda:
لَتَتّبِعُنّ سَنَنَ الّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ. شِبْراً بِشِبْرٍ، وَذِرَاعاً بِذِرَاعٍ. حَتّىَ لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبَ لاَتّبَعْتُمُوهُمْ" قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللّهِ آلْيَهُودُ وَالنّصَارَىَ؟ قَالَ "فَمَنْ؟"
Sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta sampai-sampai jika mereka masuk kedalam lubang dhobb (yg berliku-liku) maka kalian tetap akan menngikuti mereka. Kami bertanya wahai Rosululloh apakah mereka yahudi dan nasrani? Rosululloh bersabda: siapa lagi?" HR Bukhori
Dan sabda Rosululloh yg berbunyi:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari golongan mereka" HR. Abu Dawud
Ah sudahlah, mungkin kau bosan dengan peringatan itu, tapi hal yang pasti adalah kita lama-lama mirip dengan mereka. Terlepas dari perdebatan yang ada maka aku mengajakmu untuk mencari tempat yg aman yaitu meninggalkan semua itu, apakah itu hal yang berat bagimu?
Kalau kau bersikeras untuk melaksanakan acaramu sendiri, maka aku mengajakmu agar selesaikanlah acara itu sebelum pukul 00.00 karena itulah inti dari perayaan malam nanti. Jika kau tetap bersikeras merayakan tahun baru, maka ingatlah bahwa peringatan ini adalah bukti cintaku padamu akan aqidahmu, dan bertanggung jawablah atas pilihanmu kelak.
Hidup adalah pilihan dan hidupmu atas pilihanmu. Begitupun dalam ber-islam pun pilihan. Kita memilih untuk menjadi muslim dan taat pada aturan yang berlaku didalamnya, semoga kita merasakan manisnya iman pada saat kita menahan untuk melakukan sesuatu yang ingin sekali kita lakukan yang ternyata hal itu bertentangan dengan aturan yang berlaku dalam islam.
-Semoga bermanfaat-
Oleh: Kurniawan Djody
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhamadiyah Jakarta
Komentar
Posting Komentar